Pages

Sabtu, 28 September 2013

Undang-Undang Kesos

UUD KESOS

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :
Menetapkan  :  UNDANG-UNDANG TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksudkan dengan:
1. Kesejahteraan  Sosial  adalah  kondisi  terpenuhinya kebutuhan  material,  spiritual,  dan  sosial  warga negara  agar  dapat  hidup  layak  dan  mampumengembangkan  diri,  sehingga  dapat  melaksanakan fungsi sosialnya.
2. Penyelenggaraan  Kesejahteraan  Sosial  adalah  upaya yang  terarah,  terpadu,  dan  berkelanjutan  yang dilakukan Pemerintah,  pemerintah  daerah,  dan masyarakat  dalam  bentuk  pelayanan  sosial  guna memenuhi  kebutuhan  dasar  setiap  warga  negara, yang    meliputi    rehabilitasi  sosial,  jaminan  sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
3. Tenaga  Kesejahteraan  Sosial  adalah  seseorang  yang dididik  dan  dilatih  secara  profesional  untuk melaksanakan tugas-tugas  pelayanan  dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja,  baik  di  lembaga  pemerintah  maupun  swasta yang  ruang  lingkup  kegiatannya  di  bidang kesejahteraan sosial.
4. Pekerja  Sosial  Profesional  adalah  seseorang  yang bekerja,  baik  di  lembaga  pemerintah  maupun  swasta yang  memiliki  kompetensi  dan  profesi  pekerjaan sosial,  dan  kepedulian  dalam  pekerjaan  sosial  yang diperoleh  melalui  pendidikan,  pelatihan,  dan/atau pengalaman  praktek  pekerjaan  sosial  untuk melaksanakan  tugas-tugas  pelayanan  dan
penanganan masalah sosial.
5. Relawan  Sosial  adalah  seseorang  dan/atau  kelompok masyarakat,  baik  yang  berlatar  belakang  pekerjaan sosial  maupun  bukan  berlatar  belakang  pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang  sosial  bukan  di  instansi  sosial  pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.
6. Pelaku  Penyelenggaraan  Kesejahteraan  Sosial  adalah individu,  kelompok,  lembaga  kesejahteraan  sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
7.  Lembaga  Kesejahteraan  Sosial  adalah  organisasi sosial  atau  perkumpulan  sosial  yang  melaksanakan penyelenggaraan  kesejahteraan  sosial  yang  dibentuk oleh  masyarakat,  baik  yang  berbadan  hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
8.Rehabilitasi  Sosial  adalah  proses  refungsionalisasi dan  pengembangan  untuk  memungkinkan  seseorang mampu  melaksanakan  fungsi  sosialnya  secara  ajar dalam kehidupan masyarakat.
9.  Perlindungan  Sosial  adalah  semua  upaya  yang diarahkan  untuk  mencegah  dan  menangani  risiko dari guncangan dan kerentanan sosial.
10. Pemberdayaan  Sosial  adalah  semua  upaya  yang diarahkan  untuk  menjadikan  warga  negara  yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
11. Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin  seluruh  rakyat  agar  dapat  memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
12. Warga  Negara  adalah  warga  negara  Republik Indonesia  yang  ditetapkan  berdasarkan  peraturan perundang-undangan. 
13. Pemerintah  Pusat,  selanjutnya  disebut  Pemerintah, adalah  Presiden  Republik  Indonesia  yang  memegang kekuasaan  pemerintahan  negara  Republik  Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah  Daerah  adalah  gubernur,  bupati,  atau walikota,  dan  perangkat  daerah  sebagai  unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
15. Menteri  adalah  menteri  yang  membidangi  urusan sosial.

SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA BEM STIKS MAKASSAR

        Pada tahun berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang dulunya Bernama Akadeni Pendidikan Pekerjaan Sosial disingkat APPS pada tahun 1968, organisasi kemahasiswaan dibawah naungan akademik bernama SENAT, seiring perkembangan dinamika yang dialami akademik, maka pada tahun 2011 lahir Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa disingkat BEM menggantikan SENAT sebagai induk organisasi kepengurusan mahasiswa di bawah naungan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial disingkat STIKS yang berada di Kota Makassar Sekarang ini.
BEM merupakan suatu organisasi kemahasiswaan ditingkat sekolah tinggi yang diselenggarakan, oleh, dan untuk mahasiswa, guna melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler dibidang pemberdayaan mahasiswa, kerohaniaan dan olahraga, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan untuk selanjutnya disebut BEM.
BEM STIKS Tamalanrea makassar adalah lembaga kemahasiswaan yang bergerak dibidang pemberdayaan mahasiswa, kerohanian dan olahraga, kesenian, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. BEM bernaung dibawah STIKS tamalanrea yang berorientasi serta bernafaskan ilmu pekerjaan. 
BEM STIKS tamalanrea berasas pancasila dan UUD 1945. Landasan dasar opersional BEM STIKS Tamalanrea adalah AD/ART, statuta STIKS tamalanrea dan peraturan lain yang terkait serta kebijakan  dari lembaga.
1. Tujuan pokok BEM STIKS tamalanrea. 
a. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian mahasiswa khususnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan ilmiah, aplikator, aplikatif, dan rasionalis. 
b. Meningkatkan keyakinan dan rasa percaya diri mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaan sosial.
2. Penyelenggaraan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud  yang berpedoman pada: 
a. Tujuan STIKS tamalanrea. 
b. Kaidah, moral, dan etika keorganisasiaan. 
c.  Minat, kepentingan, kemampuan dan prakarsai mahasiswa.
3. BEM berfungsi sebagai:  Sarana untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan mahasiswa dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,olahraga, kesenian , dan secara khusus dibidang pekerjaan sosial. Sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada pihak lembaga demi           mewujudkan kesejahteraan dilingkungan kampus. 
     
      Wujut dan Lambang





Senin, 02 September 2013

Undang-Undang Kesos

14.04

UUD KESOS

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :
Menetapkan  :  UNDANG-UNDANG TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksudkan dengan:
1. Kesejahteraan  Sosial  adalah  kondisi  terpenuhinya kebutuhan  material,  spiritual,  dan  sosial  warga negara  agar  dapat  hidup  layak  dan  mampumengembangkan  diri,  sehingga  dapat  melaksanakan fungsi sosialnya.
2. Penyelenggaraan  Kesejahteraan  Sosial  adalah  upaya yang  terarah,  terpadu,  dan  berkelanjutan  yang dilakukan Pemerintah,  pemerintah  daerah,  dan masyarakat  dalam  bentuk  pelayanan  sosial  guna memenuhi  kebutuhan  dasar  setiap  warga  negara, yang    meliputi    rehabilitasi  sosial,  jaminan  sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
3. Tenaga  Kesejahteraan  Sosial  adalah  seseorang  yang dididik  dan  dilatih  secara  profesional  untuk melaksanakan tugas-tugas  pelayanan  dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja,  baik  di  lembaga  pemerintah  maupun  swasta yang  ruang  lingkup  kegiatannya  di  bidang kesejahteraan sosial.
4. Pekerja  Sosial  Profesional  adalah  seseorang  yang bekerja,  baik  di  lembaga  pemerintah  maupun  swasta yang  memiliki  kompetensi  dan  profesi  pekerjaan sosial,  dan  kepedulian  dalam  pekerjaan  sosial  yang diperoleh  melalui  pendidikan,  pelatihan,  dan/atau pengalaman  praktek  pekerjaan  sosial  untuk melaksanakan  tugas-tugas  pelayanan  dan
penanganan masalah sosial.
5. Relawan  Sosial  adalah  seseorang  dan/atau  kelompok masyarakat,  baik  yang  berlatar  belakang  pekerjaan sosial  maupun  bukan  berlatar  belakang  pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang  sosial  bukan  di  instansi  sosial  pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan.
6. Pelaku  Penyelenggaraan  Kesejahteraan  Sosial  adalah individu,  kelompok,  lembaga  kesejahteraan  sosial, dan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
7.  Lembaga  Kesejahteraan  Sosial  adalah  organisasi sosial  atau  perkumpulan  sosial  yang  melaksanakan penyelenggaraan  kesejahteraan  sosial  yang  dibentuk oleh  masyarakat,  baik  yang  berbadan  hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
8.Rehabilitasi  Sosial  adalah  proses  refungsionalisasi dan  pengembangan  untuk  memungkinkan  seseorang mampu  melaksanakan  fungsi  sosialnya  secara  ajar dalam kehidupan masyarakat.
9.  Perlindungan  Sosial  adalah  semua  upaya  yang diarahkan  untuk  mencegah  dan  menangani  risiko dari guncangan dan kerentanan sosial.
10. Pemberdayaan  Sosial  adalah  semua  upaya  yang diarahkan  untuk  menjadikan  warga  negara  yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
11. Jaminan Sosial adalah skema yang melembaga untuk menjamin  seluruh  rakyat  agar  dapat  memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
12. Warga  Negara  adalah  warga  negara  Republik Indonesia  yang  ditetapkan  berdasarkan  peraturan perundang-undangan. 
13. Pemerintah  Pusat,  selanjutnya  disebut  Pemerintah, adalah  Presiden  Republik  Indonesia  yang  memegang kekuasaan  pemerintahan  negara  Republik  Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
14. Pemerintah  Daerah  adalah  gubernur,  bupati,  atau walikota,  dan  perangkat  daerah  sebagai  unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
15. Menteri  adalah  menteri  yang  membidangi  urusan sosial.
Read On 0 komentar
07.13

SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA BEM STIKS MAKASSAR

        Pada tahun berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial yang dulunya Bernama Akadeni Pendidikan Pekerjaan Sosial disingkat APPS pada tahun 1968, organisasi kemahasiswaan dibawah naungan akademik bernama SENAT, seiring perkembangan dinamika yang dialami akademik, maka pada tahun 2011 lahir Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa disingkat BEM menggantikan SENAT sebagai induk organisasi kepengurusan mahasiswa di bawah naungan Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial disingkat STIKS yang berada di Kota Makassar Sekarang ini.
BEM merupakan suatu organisasi kemahasiswaan ditingkat sekolah tinggi yang diselenggarakan, oleh, dan untuk mahasiswa, guna melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler dibidang pemberdayaan mahasiswa, kerohaniaan dan olahraga, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan untuk selanjutnya disebut BEM.
BEM STIKS Tamalanrea makassar adalah lembaga kemahasiswaan yang bergerak dibidang pemberdayaan mahasiswa, kerohanian dan olahraga, kesenian, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi. BEM bernaung dibawah STIKS tamalanrea yang berorientasi serta bernafaskan ilmu pekerjaan. 
BEM STIKS tamalanrea berasas pancasila dan UUD 1945. Landasan dasar opersional BEM STIKS Tamalanrea adalah AD/ART, statuta STIKS tamalanrea dan peraturan lain yang terkait serta kebijakan  dari lembaga.
1. Tujuan pokok BEM STIKS tamalanrea. 
a. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian mahasiswa khususnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan ilmiah, aplikator, aplikatif, dan rasionalis. 
b. Meningkatkan keyakinan dan rasa percaya diri mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaan sosial.
2. Penyelenggaraan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud  yang berpedoman pada: 
a. Tujuan STIKS tamalanrea. 
b. Kaidah, moral, dan etika keorganisasiaan. 
c.  Minat, kepentingan, kemampuan dan prakarsai mahasiswa.
3. BEM berfungsi sebagai:  Sarana untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan mahasiswa dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,olahraga, kesenian , dan secara khusus dibidang pekerjaan sosial. Sarana mahasiswa untuk menyalurkan sumbang saran dan aspirasinya kepada pihak lembaga demi           mewujudkan kesejahteraan dilingkungan kampus. 
     
      Wujut dan Lambang





Read On 0 komentar

Sejarah Singkat STIKS Tamalanrea Makassar

22.07

Sejarah singkat STIKS Tamalanrea Makassar

..........
...........
Read On 0 komentar